Loading...
Pada suatu
ketika, salah seorang Sahabat r.a melintasi sebuah pohon dan dia melihat sebuah
sarang yang di dalamnya ada anak burung. Dia pun mengambil anak burungnya.
Kemudian ibu dari anak burung tersebut mulai mengitari kepalanya. Dia pun
menangkap ibu burung itu karena ia terus terbang mengitari kepalanya.
Kemudian
dia pergi ke hadapan Rasulullah s.a.w dengan anak burung dan ibunya dalam
lengan bajunya. Rasulullah s.a.w bertanya “Apakah yang ada di dalam lengan
bajumu itu?” Dia mengeluarkannya dan membuka tangannya. Apa yang terjadi ketika
kita membuka tangan sementara ada seekor burung di dalamnya? Tentu burung itu akan
terbang. Namun burung yang ada di genggamannya tidak terbang menjauh. Kenapa?
Karena burung itu mengerti bahwa di hadapan Rasulullah keadilan dan keselamatannya
terjamin.
Loading...
Burung itu
mengadu kepada Rasulullah s.a.w. bahwa Sahabat r.a itu telah menangkap anaknya
sehingga ia merasa sedih. Dan Rasululah s.a.w memberitahu Sahabat itu untuk
mengembalikan ibu dan anak burung itu kembali ke tempat asalnya.
Ada kejadian
lainnya. Ketika Rasulullah s.a.w berhaji, beliau mengurbankan 63 unta, dan ini
adalah pertanda atas umur Rasulullah s.a.w (63 tahun). Kemudian untanya dibeli
5 ekor demi 5 ekor. Periwayat hadist ini berkata “Aku bersumpah demi Allah,
seakan-akan unta itu saling berlomba-lomba untuk dikurbankan di tangan
Rasulullah s.a.w.” Bahkan binatang-binatang pun mengerti kebaikan Rasulullah
s.a.w.
Ketika
Rasulullah s.aw. datang ke Madinah, dia berkhutbah tiap Jumat dengan bersandar
pada batang pohon. Kemudian seorang wanita datang kepadanya dan berkata “Aku
punya seorang budak yang merupakan tukang kayu. Jika kau mau, aku bisa
memintanya untuk membuatkan sebuah mimbar untukmu.” Dan Rasulullah pun setuju. Kemudian
dia datang minggu berikutnya dan menaiki mimbarnya. Dan riwayat ini tawatur (dapat diterima), artinya banyak
Sahabat yang berkumpul disana, dan mereka meriwayatkannya. Ketika Rasulullah
menaiki mimbarnya, dalam sebagian riwayat dikatakan bahwa batang pohon itu
mulai gemetar bagaikan ingin meledak. Riwayat lainnya menyebutkan bahwa
batangnya seperti unta betina yang anaknya telah direnggut darinya. Riwayat
lain menyebutkan ia seperti anak kecil yang kehilangan orangtuanya. Riwayat
lainnya menyebutkan bahwa ia menangis dan berteriak seperti seorang ibu unta
ketika melahirkan.
Dan Rasulullah s.a.w
turun dari mimbarnya untuk memeluk batang pohon itu. Kemudian berhentilah
tangisan batang pohon itu perlahan-lahan.
Kelak batang pohon
itu akan menjadi pohon di surga dimana para aulia dan orang-orang shaleh makan
dari buahnya. Dan Hassan al-Basri r.h berkata “Jika ini adalah cinta dari
sebuah pohon kepada Rasulullah s.a.w, maka bagaimana seharusnya cinta
orang-orang beriman kepada Rasulullah s.a.w?” Sekarang saya bertanya kepada
kita semua: Bagaimana cinta yang kita miliki kepada Rasulullah? Dan inilah
mengapa ketika Rasulullah s.a.w meninggal dunia, Umar r.a seringkali menangis dan
berkata “Bukankah sebuah pohon menangis karena kepergian Rasulullah s.a.w? Bukankah
aku boleh menangis sebagai seorang beriman?” Semoga kita dapat mencintai
Rasulullah s.a.w melebihi cinta terhadap diri sendiri dan orangtua kita.
sumber : (lampuislam.org)
Loading...
MASYHA ALLAH...!!! Kisah Binatang Dan Batang Pohon Pun Ikut Bersaksi Rasulullah Itu Kekasih ALLAH SWT
4/
5
Oleh
assas