Loading...
Loading...
Sebuah kebohongan yang dimuntahkan oleh
zaman adalah keinginan seorang gadis untuk mengenal pendamping hidupnya
sebelum menikah.
sumber : www.flickr.com |
Berjalan bersamanya supaya lebih mengenalnya dari dekat
adalah kwitansi tagihan yang akan dibayar oleh gadis dari saku
kehormatan dan kesuciannya. Zina tidak terjadi secara tiba-tiba,
melainkan dengan mukaddimah. Sarana paling berbahaya sekaligus paling
mudah adalah omong kosong seperti tersebut di atas, yang hanya dipercaya
oleh pemuda dan gadis dungu. Kedunguan telah membuat orang yang akan
mengobatinya menjadi berputus asa.
Inilah kisah seorang gadis yang menikah yang didahului lewat telepon. Dengarkan kisah yang dia ungkapkan:
“Aku mengenalnya melalui percakapan
telepon. Hubunganku dengannya berlangsung kurang lebih satu tahun.
Selama itu dia melontarkan kata-kata cinta penuh mesra, sehingga dia
berhasil menguasaiku dengan kata-katanya. Pembicaraan-pembicaraan silih
berganti. Kejadian-kejadian yang terburu-buru, diselingi oleh foto
diriku yang kuberikan kepadanya agar dia melihatku sebelum menikahiku.
Lebih dari itu, ak ukeluar bersamanya hanya sepuluh menit saja.
Aku lupa bahwa Islam membolehkan melihat
wanita yang dilamar dengan ketentuan-ketentuan dan adab-adab. Dia
menikahiku. Malam pertama hanyalah perbincangan yang menjemukan, sekedar
membunuh waktu. Aku tidak tahan memikulnya. Aku berdiri disampingnya
tanpa bisa memahaminya. Mengapa dia berpaling dan melengos? Selama
sepuluh hari aku hidup bersamanya dibawah bayang keputusasaan. Aku
bertanya, sementara air mataku mendahului ucapanku. Ada apa denganmu?
Apa yang kamu pikirkan? Mana janji-janjimu? Kamu anggap apa diriku dalam
hidupmu? Setelah menarik nafas, dia mengangkat kepalanya seraya
berucap, “Menikahimu adalah kesalahan terbesar. Wanita yang mau keluar
bersamaku pasti dia mau keluar bersama orang lain. Maaf aku tidak
menginginkanmu sebagai pendamping hidupku dan ibu bagi anak-anakku”
Dia menceraikanku, dan untuk seterusnya
aku harus memikul kepedihan sendiri. Musibah ini benar-benar membuatku
terpukul. Betapa berat beban deritaku ketika impian berubah menjadi
malapetaka. Kebahagiaan berubah menjadi air mata. Kebahagiaan dan cinta
berubah menjadi mimpi di siang bolong. Inilah kisahku. Gambaran yang
menyedihkan, sekaligus pemandangan yang memilukan. Dia merampas
impianku, bahkan menguburnya setelah air mataku yang hangat dan berharga
habis bercucuran.
Saudariku para gadis, dirimu bukan untuk
sembaran laki-laki. Engkau hanya untuk seorang laki-laki, yaitu
suamimu. Dia akan mencarimu seolah-olah engkau adalah mutiara
tersembunyi yang sulit untuk diraih oleh seorang pemuda. Mutiara-mutiara
berharga yang tersembunyi didasar lautan. Dan barangsiapa ingin
mengambilnya, maka dia mesti berhadapan dengan ombak. Sebuah ungkapan
menyatakan, “Barangsiapa menginginkan permata, maka dia harus membayar
mahal.” [Ukhti Fits Tsanawiyah, hal.40-43]
Dikutip dari buku: Waspadalah Putriku, Serigala Mengintaimu!, Khalid Abu Shalih, Penerbit Elba
Sumber : (.KisahIslam.net)
Loading...
Kamu Pasti Menagis Setelah Baca Kisah Memilukan Seorang Gadis Karena Cinta Sebelum Menikah
4/
5
Oleh
assas